Assalamu'alaikum wr. wb.
Saya akan membagikan Tips Cara Mengembangbiakan Burung Perkutut. Bagi Anda yang ingin mengembangbiakan burung perkutut, Artikel ini sangat cocok sekali untuk anda. Mengapa saya memilih burung Perkutut dalam artikel saya kali ini.? Yaa.. karena saya juga memelihara burung perkutut dirumah dan suaranya.. sudah berani diadu. Hingga kini saya menjadi pengembangbiak untuk burung perkutut.
Atap dapat digunakan genting, asbes gelombang, kayu, atau fiber namun yang tidak tembus cahaya. Atap jangan sekali-kali menggunakan seng karena seng dapat menyebabkan suhu kandang menjadi panas sehingga dapat mengakibatkan telur kopyor.
Read more
Saya akan membagikan Tips Cara Mengembangbiakan Burung Perkutut. Bagi Anda yang ingin mengembangbiakan burung perkutut, Artikel ini sangat cocok sekali untuk anda. Mengapa saya memilih burung Perkutut dalam artikel saya kali ini.? Yaa.. karena saya juga memelihara burung perkutut dirumah dan suaranya.. sudah berani diadu. Hingga kini saya menjadi pengembangbiak untuk burung perkutut.
1.
Kandang atau sarang burung
perkutut
Kandang atau sarang dapat dibuat oleh siapa saja, karena
bentuk dan ukurannya sangat sederhana menyesuaikan keinginan kita. Hal yang terpenting
adalah burung perkutut yang berada didalam kandang dapat terbang dan mengepakan
sayap secukupnya. Berbagai model dan desain kandang burung banyak dikembangkan
oleh para peternak. Dari kandang ukuran ideal hingga kandang yang seadanya
memanfaatkan sangkar ranji yang berbentuk persegi .
Hal yang perlu diperhatikan dan penting adalah posisi
penempatan kandang. Jangan sampai kandang ditempatkan pada ruang yang tertutup yang tidak terkena
sinar matahari langsung. Usahakan penempatan kandang di tempat terbuka atau
beberapa jam kandang mendapat sinar matahari langsung, khususnya sinar pagi
hari dan jika memungkinkan kandang menghadap ke timur.
Struktur penempatan kandang bisa dilakukan secara
berkelompok berhadap-hadapan menjadi satu atap . Bagian tengahnya dapat
digunakan sebagai pintu utama. Kondisi ini lebih aman, selama kita dalam
kandang karena pintu utama tertutup.
2.
Ukuran kandang
burung yang ideal
Ukuran kandang mestinya tidak baku tergantung dari lahan
yang dimiliki oleh peternak, namun alangkah baiknya apabila kita menyesuaikan
dari besar tubuh burung dan itu akan menentukan keberhasilan ternaknya.
Ukuran kandang ideal bagi penangkaran perkutut ialah tinggi
180 cm, panjang 125 cm – 150 cm atau lebih panjang, dan lebar 60 cm – 90 cm. Apabila
lahan yang tersedia tidak mencukupi untuk membuat kandang ukuran ideal, dapat
juga diperkecil ( T. 150 x P. 100 x L. 50 ) cm. Lantai dapat menggunakan pasir,
pasir yang bagus adalah pasir pantai yang putih atau pasir yang bercampur
dengan batu bata merah yang sudah ditumbuk. Lantai dari semen pun tidak menjadi
masalah. Pasir digunakan untuk menjaga kelembapan dan untuk kipu serta asinan
burung.
Atap dapat digunakan genting, asbes gelombang, kayu, atau fiber namun yang tidak tembus cahaya. Atap jangan sekali-kali menggunakan seng karena seng dapat menyebabkan suhu kandang menjadi panas sehingga dapat mengakibatkan telur kopyor.
3.
Kontruksi kandang
Kontruksi kandang dapat digunakan kayu, bambu, besi, ataupun
aluminium, yang penting kontruksi kandang kuat dan kokoh sehingga dapat menahan
beban atap atau yang lain sehingga tidak akan roboh.
4.
Sirkulasi udara
Dalam penempatan kandang ternak juga harus diperhatikan
sirkulasi udaranya, karena burung perkutut termasuk hewan yang menyukai angin
sepoi-sepoi. Angin jangan terlalu kencang, apalagi basah. Hal ini dapat
menyebabkan tubuh perkutut rentan dan mudah sakit, apalagi bayi piyikan.
Apabila sirkulasi udara tidak baik, pada siang hari suhunya
menjadi panas, mengakibatkan suhu dalam kandang akan meningkat, perkutut enggan
bertelur dan apabila sudah ada, telurnya akan kopyor. Oleh karena itu, untuk
membuat kandang penangkaran, perlu dipikirkan bagaimana mengatur sirkulasi
udara.
5.
Memilih indukan
Dalam beternak perkutut tentunya akan selalu menghadapi
berbagai masalah. Untuk itu, dipersiapkan mental bagi peternaknya dahulu.
Selain mental, dituntut juga lebih sabar dan teliti dalam memilih calon
indukan.
Tips Memilih induk burung perkutut yang baik
Ciri – Ciri indukan yang baik secara umum, antara lain:
1) Badan bongkok
dan agak panjang
2) Kepala agak
besar dan berkesan gagah
3) Batok kepala
berparit dalam dan panjang
4) Paruh lurus,
bagian bawah tebal
5) Lubang hidung
sempit dan lurus
6) Mata agak lebar dan
tajam
7) Sisik kaki rapi
8) Rongga suara
besar
9) Supit renggang
dan tebal
10) Warna bulu
cerah dan tegas
Ciri-ciri burung perkutut yang baik
1. Fisik
1. Sruktur tulang
dada.
Semakin lebar tulang dada, kemampuan bernapas semakin baik
sehingga suaranya akan lebih panjang.
2. Struktur kantung
suara
Semakin besar kantung suara, semakin baik irama suaranya.
3. Struktur tubuh
Tubuh yang kokoh dan gagah saat bertengger semakin rajin
frekuensi suaranya.
4. Bulu
Bulu yang halus dan mengkilat pada dada, semakin halus dan
bening suaranya, jika bulu dada halus, tetapi suram suara halus namun serak.
2. Irama Suara
Patokan untuk menentukan kualitas suara perkutut secara
tradisional, yaitu:
1. Irama suara depan
2. Irama suara
tengah
3. Irama suara
ujung
4. Induk betina
Beberapa patokan untuk memilih induk betina, yaitu:
1) Postur tubuh
harus tegap
2) Struktur tulang
dada harus lebar, dan
3) Irama suara
disesuaikan dengan suara induk jantan.
Berikut ini beberapa tehnik perjoohan calon induk perkutut;
1. Bulu Sayap
direkat
Sifat perkutut jantan lebih agresif dibanding perkutut
betina, bahkan ada yang lebih ganas. Umumnya, saat dijodohkan, perkutut jantan
selalu mengejar dan mematuki perkutut betina, dan apabila ini dibiarkan, akan
mengakibatkan cedera pada perkutut pasangannya. Untuk menanggulangi hal itu,
diupayakan bulu sayap induk jantan kurang lebih 4-5 helai, baik kiri maupun
kanan direkat, dengan isolasi atau lebih ekstrem lagi bulu sayap diserit. Hal
ini untuk mengurangi daya serang perkutut jantan terhadap perkutut betina dan
mengalihkan perhatian.
2. Mengurung Sangkar dalam Kandang
Perkutut dimasukkan dalam kandang perjodohan, namun salah
satu induk di tempatkan dalam sangkar, kemudian sangkar dimasukkan kedalam kandang perjodohan. Sebaiknya, induk
betina yang berada dalam sangkar. Apabila psangan induk mulai akrab, perkutut
yang ada di sangkar dilepas ke kandang perjodohan.
3. Mendekatakan Sangkar
Induk perkutut sebelum dilepaskan dalam kandang penangkaran
dipertemukan terlebih dahulu dengan cara mendekatkan kedua induk yang berbeda
sangkar. Apabila kedua induk sudah muncul tanda-tanda akrab, segera masukkan ke
kandang penangkaran. Cepat lambatnya cara ini tergantung dari sifat kedua induk
perkutut.
4. Satu Jantan Banyak Betina
Cara ini digunakan bagi induk jantan yang memiliki sifat
agresif dan ganas. Caranya, satu ekor perkutut jantan dilapaskan pada kandang
perjodohan yang telah berisi banyak perkutut betina. Dengan harapan, perkutut
jantan dapat memilih pasangannya sesuai dengan selera.apabila perkutut jantan
sudah menmukan jodohnya, pasangan induk diambil dan dimasukan kedalam kandang
penangkaran.
Makanan Perkutut
Pakan perkutut berupa
biji-bijian, yang terdiri dari campuran jewawut, ketam hitam, milet, beras
merah, gabah merah, canary seed, dan godem. Campuran makanan diusahakan sesuia
dengan kegemaran burung., Makanan burung yang baik, keadaannya masih baru dan
segar, tidak berbau. Makanan yang sudah lama, jangan sekali kali disodorkan
karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan burung. Biji- bijian bahan makanan
harus dipilih yang berisi, mentes, dan jangan sampai keropos, bebas penyakit,
dan bersih.
Pemberian pakan pada burung disesuaikan dengan
kebutuhan, hal ini untuk menjaga kondisi
tubuh burung. Burung yang diternakan dengan burung untuk lomba pemberian
pakannya berbeda. Konsumsi pakan burung kurang lebih 10 % dari berat badan.
Namun, agar tidak kehabisan pakan, sebaiknya diberi pakan yang lebih banyak
sebagai cadangan. Begitu juga pemberian minum jangan sampai kehabisan, air
minum harus selalu bersih, baru, dan segar.
Pada kandang ternak, sebaiknya diberi pasir, batu-batuan,
atau pecahan batu bata merah. Pemberian ini dimaksud agar burung dapat makan
batu-batuan/pasir sebagai asinan dan sebagai alat bantu mencerna makanan dan
merupakan sumber mineral.
Semoga Bermanfaat.....................................................................................................................
Sampai Bertemu Di EPISODE Berikutnya_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Semoga Bermanfaat.....................................................................................................................
Sampai Bertemu Di EPISODE Berikutnya_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
JANGAN LUPA COMENT / BAGIKAN INFORMASI KEPADA TEMAN ANDA
..................................................TERIMA KASIH..................................................
My Facebook : Fauzi Galih AS
My Twitter : @fauzigalihas